Thursday 23 October 2014

Beberapa Istilah Dalam Mendaki Gunung



abseiling (bahasa jerman) - rapelling (bahasa perancis) : Teknik menuruni tebing curam dengan menggunakan geseran pada tali.




anchor : Segala obyek yang bisa dipakai untuk menambatkan tali, baik secara alamiah (lubang tembus, tonjolan batu, batu gumpal, dan pohon) maupun artifisial (piton, chock dan friend), kadang-kadang disebut juga titik belay.

ascender : Alat dari logam yang dipakai untuk meniti tali, sifat alat ini adalah menjepit tali bila dibebani, tetapi mudah digeser keatas bila tak dibebani.





azimuth : Sudut antara suatu obyek dengan arah utara, baik utara peta maupun utara magnetis.

bivak : Kata dari bahasa perancis bivouac, yang mengandung arti bermalam dialam terbuka. Biasanya, di atas tempat bermalam ini dibangun atap dari plastik atau ponco sekedar untuk melindungi orang dibawahnya dari kemungkinan hujan.




belaying : Teknik untuk mengamankan sekelompok pemanjat tebing yang sedang memanjat.

belayer : Orang yang melakukan pengamanan dengan teknik belaying terhadap pemanjat tebing yang sedang memanjat.

chock : Potongan logam yang dapat diselipkan ke celah batu untuk memperoleh patok pengaman yang disebut runner atau running belay



crampon (bahasa perancis): Kerangka logam dengan tajaman yang ditempelkan ditelapak sepatu untuk mendaki gunung es.





crevasse : Celah atau jurang yang terdapat di gletser.

descendeur (perancis perancis) : Alat dari logam yang digunakan sebagai sistem geseran dalam teknik abselling.



dehidrasi : Kekurangan cairan dalam sel-sel tubuh.

down atau duvet (bahasa perancis) : Bulu-bulu  halus yang terdapat di bawah bulu-bulu kasar unggas akuatik, biasanya angsa dan bebek.

friend : Potongan logam yang dapat diselipkan dan disesuaikan besar ukurannya di celah batu. Alat ini merupakan perkembangan dari chock.

gaiter : Lembaran dari kanvas atau nilon yang menutupi bagian bawah kaki untuk melindungi sepatu supaya tidak kemasukan salju. Lembaran ini juga melindungi bagian kaki antara sepatu dengan ujung celana dari tiupan angin.





harness : Pengikat tubuh dari pita webbing yang berfungsi : 1. menyelamatkan pemanjat tebing yang jatuh dari kemungkinan cedera parah akibat tersentak tali belaying, 2. memberikan dukungan maksimum dalam pemanjatan artifisial, dan 3. mempermudah penempatan descender dan abselling.



hipotermia : Menurunnya suhu tubuh hingga ke titik extreme .

jumaring :  Teknik memanjat tali dengan menggunakan ascender. Jumar adalah salah satu merk ascender.

karabiner (bahasa jerman) : Alat yang berbentuk gelang-gelang dari logam dengan pintu di salah satu sisinya. Alat ini juga disebut snap-link.



leader : Orang pertama yang memanjat atau mendaki gunung dalam sistem belaying.

pemanjatan bebas (free climbing) : Teknik memanjat tebing tanpa menggunakan alat secara langsung. Peralatan yang digunakan hanya untuk pengamanan.

pemanjatan artifisial ( artificial climbing) : Teknik memanjat tebing dengan menggunakan alat yang secara langsung mempengaruhi gerakan pemanjatannya.

pitch : Jarak antara satu titik belay (anchor) dengan titik belay lainnya.

prusiking : Teknik memanjat tali dengan menggunakan simpul prusik. Prinsip ini adalah menjepit tali bila dibebani, tetapi mudah digeser-geser ke atas bila tidak dibebani.

piton : Potongan logam yang berfungsi sebagai pasak yang dipalukan ke celah sempit dari sebuah tebing batu, digunakan sebagai anchor (belay) atau runner.

runner atau running belay : Titik belay atau anchor yang dilalui oleh tali pengaman yang menghubungkan pemanjat tebing yang sedang memanjat dengan belayer yang mengurangi jarak jatuhnya.

sling : Seutas tali atau pita webbing yang pendek dan disambungkan menjadi satu ikalan, digunakan untuk bermacam keperluan dalam memanjat tebing, antara lain untuk belaying, runner, anchor dan lain-lain.

traversing : Gerakan menyamping dalam pemanjatan tebing khususnya atau mendaki gunung umumnya. Bisa juga berarti, pendakian gunung yang lintasan naik dan lintasan turunnya berbeda.

webbing : Pita dari nilon dengan ukuran lebar bervariasi yang kekuatannya menyamai tali untuk memanjat tebing, hanya tidak mempunyai daya lentur.



Keril:  Berasal dari Indonesia , yang berarti tas carrier
Untuk pendakian gunung ini, ada beberapa istilah yang sering kita dengar seperti hiking, trekking, dan mountaineering


Summit Series :  Perjalanan menuju puncak gunung


From : Taufik Akbar 

No comments:

Post a Comment