Monday, 10 November 2014

Keanekaragaman Burung Rangkong (Enggang) Indonesia




Keanekaragaman Burung Rangkong (Enggang) Indonesia


Keanekaragaman Burung Rangkong (Enggang) Indonesia sangat tinggi dibandingkan negara lain. Indonesia merupakan negara yang paling banyak memiliki jenis Burung Rangkong. Dari 57 spesies Burung Rangkong yang terdapat di dunia, 14 diantaranya terdapat di Indonesia. Keanekaragaman Burung Rangkong tersebut makin terasa lantaran tiga jenis diantaranya merupakan endemik Indonesia yang tidak terdapat di negara lain.


Burung Rangkong dikenal juga sebagai Julang, Enggang, dan Kangkareng atau dalam Bahasa Inggris disebut Hornbill merupakan nama burung yang tergabung dalam suku Bucerotidae. Burung Rangkong (Enggang) mempunyai ciri khas pada paruhnya yang menyerupai bentuk seperti tanduk sapi. Nama ilmiahnya, "Bucerotidae" mempunyai arti "tanduk sapi" dalam Bahasa Yunani.
Keanekaragaman Rangkong Di Indonesia. Burung Rangkong / Enggang (Hornbill) terdiri atas 57 spesies yang tersebar di Asia dan Afrika, yang diantaranya 14 jenis terdapat di Indonesia. Bahkan 3 diantaranya merupakan Rangkong endemik Indonesia.


Ketiga Rangkong (Enggang) endemik Indonesia adalah :

  • Rangkong Sulawesi / Julang Sulawesi Ekor Hitam (Rhyticeros cassidix)



Rangkong ini merupakan satwa endemik Pulau Sulawesi dan sekaligus menjadi fauna identitas Sulawesi Selatan. Satwa yang nama ilmiahnya bersinonim dengan Aceros cassidix ini oleh masyarakat setempat disebut sebagai Rangkong Buton, Burung Taonn, Burung Alo.


  • Rangkong Sulawesi / Julang Sulawesi / Kangkareng Sulawesi Ekor Putih (Penelopides exarhatus)


Rangkong ini merupakan endemik Pulau Sulawesi.


  • Rangkong / Julang Sumba (Rhyticeros averitti)


Rangkong ini merupakan satwa endemik Sumba, Nusa Tenggara Barat. Selain disebut Rangkong Sumba, burung ini juga disebut Goanggali, Nggokgokka, atau Julang Sumba.


Selain ketiga Rangkong endemik yang terdapat di Sulawesi dan Sumba tersebut masih terdapat jenis-jenis Rangkong lainnya yang tersebar di Papua, Kalimantan, dan Sumatera. Jenis-jenis itu diantaranya :


  • Rangkong / Kangkareng Perut Putih / Burung Kelingking (Anthracoceros albirostris) (gambar penjelas di atas kalimat ini)


  • Rangkong / Kangkareng Hitam / Enggang Gatal Birah / Burung Kekek (Anthracoceros malayanus) (gambar penjelas di atas kalimat ini)


  • Rangkong Badak / Enggang Cula / Burung Tahun-Tahun (Buceros rhinoceros) (gambar penjelas di atas kalimat ini)


  • Rangkong / Enggang Papan (Buceros bicornis) (gambar penjelas di atas kalimat ini)


  • Ragkong / Enggang Gading / Enggrang Terbang Mentua (Rhinoplax vigil) (gambar penjelas di atas kalimat ini)


  • Rangkong / Enggang Klihingan / Enggang Konde / Julang Jambul Abu-Abu / Burung Arau / Burung Belukar (Anorrhinus galeritus) (gambar penjelas di atas kalimat ini)


  • Rangkok / Enggang Jambul / Enggang Jambul Putih (Berenicornis comatus) (gambar penjelas di atas kalimat ini)


  • Rangkong / Julang Jambul Hitam / Enggang Berkedut (Aceros corrugatus) (gambar penjelas di atas kalimat ini)


  • Rangkong / Julang Emas / Julang Mas / Enggang Musim / Enggang Gunung (Rhyticeros undulatus) (gambar penjelas di atas kalimat ini)


  • Rangkong Dompet (Rhyticeros subruficollis) (gambar penjelas di atas kalimat ini)


  • Rangkong Dompet (Rhyticeros plicatus) (gambar penjelas di atas kalimat ini)


Enggang Gading / Enggang Terbag Mentua (Rhinoplax vigil) merupakan satwa yang dijadikan maskot (fauna identitas) Kalimantan Barat. Sedangkan Rangkong Papan (Buceros bicornis) merupakan jenis Rangkong yang paling besar yang memiliki panjang tubuh 160 cm.
Mengenal Burung Rangkong. Secara umum Burung Rangkong / Enggang mempunyai ciri khas berparuh sangat besar menyerupai tanduk. Di Indonesia, tubuh Rangkong sekitar 40-150 cm, dengan Rangkong terberat mencapai 3,6 kilogram. Umumnya warna bulu Rangkong didominasi oleh warna hitam (bagian badan) dan putih pada bagian ekor. Sedangkan warna bagian leher dan kepala cukup bervariasi.


Ciri khas Burung Rangkong lainnya adalah suara dari kepakan sayap dan suara "calling", seperti yang dipunyai Rangkong Gading (Buceros vigil) dengan "calling" seperti orang tertawa terbahak-bahak yang dapat terdengar hingga radius 3 km.
Burung Rangkong tersebar mulai dari daerah Sub-Sahara Afrika, India, Asia Tenggara, New Guinea & Kep. Solomon, yang sebagian besar hidup di hutan hujan tropis. Rangkong banyak ditemukan di daerah hutan dataran rendah dan perbukitan (0 - 1000 m dpl). Makanan utama Rangkong adalah buah-buahan dan sesekali binatang kecil seperti kadal, kelelawar, tikus, ular, dan berbagai jenis serangga.


Keanekaragaman Burung Rangkong / Enggang di Indonesia merupakan sebuah kebanggan. Sayangnya, makin hari populasi Rangkong di Indonesia makin menurun. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya kawasan (habitat) sesuai akibat deforestasi hutan, berkuranya makanan dan tempat bersarang, serta perburuan Rangkong.
Klasifikas Ilmiah : Kerajaan : Animalia; Filum : Chordata; Kelas : Aves; Ordo : Bucerotiformes; Famili : Bucerotidae.




From : Taufik Akbar & http://kejarlingkunganhidupspensya.blogspot.com