Bahkan di negara besar seperti Amerika juga terkena wabah Street Fashion ini, misalnya jika kita lihat dari penampilan live artis Gwen Stefani dalam albumnya yang berjudul ”Love. Angel. Music. Baby.” pada tahun 2004. Pada album tersebut terlihat bahwa Stefani sudah terpengaruh dengan Street Fashion Jepang yaitu dengan menggunakan penari latar (bernama Harajuku Girls) yang mengenakan kostum Gothic Lolita, sedangkan ia sendiri memadukan busana Christian Dior dengan busana gaya Jepang. Dampak lebih jauh yaitu dalam berbagai media, Stefani yang lahir pada tanggal 3 Oktober 1969 ini tidak hanya diakui dan dikenal sebagai penyanyi, pencipta lagu, dan aktris, tetapi juga sebagai seorang fashion trendsetter.
Nampaknya wabah Street Fashion Jepang tidak hanya terjadi di negara adikuasa tetapi juga di Indonesia. Terbukti dengan penampilan beberapa penyanyi dan grup band, baik lokal maupun nasional. Contohnya seperti penampilan Maia Achmad pada Duo-Ratu dan Agnes Monica yang menggunakan konsep Harajuku; demikian halnya dengan Pinkan Mambo (mantan vokalis Duo Ratu) yang menggunakan konsep Lolita Fashion. Sedangkan grup band yang telah terpengaruh dengan kebudayaan Jepang juga tampil dengan konsep Street Fashion seperti J-Rocks, dan bahkan band-band lokal Jogjakarta seperti Restu Ibu, Rev de Kei, Netsubou, dan lainnya.
Tidak kalah menarik; ternyata tidak hanya public figur (entertainer) saja yang mengikuti gaya Street Fashion, tetapi juga kalangan anak-anak muda yang bergabung menjadi suatu komunitas. Di dalamnya mereka bebas berekspresi sesuai dengan karakter masing-masing, bahkan sampai mengadakan beberapa event yang berhubungan dengan kebudayaan Jepang. Tetapi pada kenyataannya mereka tetap menjadi diri sendiri, karena mempelajari kebudayaan asing bukan berarti harus meninggalkan kebudayaan Indonesia. So, buat kamu-kamu yang ingin tampil bergaya ala Street Fashion, tidak ada salahnya bila kamu mencoba sedikit tips dalam hal berpakaian sesuai dengan konsep Street Fashion meskipun sederhana, sebagai berikut:
Langkah-langkah:
- Hindari konsep keserasian. Tentu saja, biasanya kita akan lebih suka menjodohkan misalnya jeans warna biru dengan kaus T-shirt favorit kita. Tetapi cobalah memadukan kemeja (kaus berkerah) dengan banyak kaus berwarna-warni di dalamnya.
- Untuk aksesoris, dapat memakai legwarmers atau leggings (pembalut kaki), kaus-kaki motif polkadot, beruntai-untai kalung besar (kalung mutiara), topi, dasi, penutup telinga, syal warna-warni, tas tangan, dan lainnya. Buatlah supaya indah/manis.
- Makeup yang digunakan usahakan mirip seperti boneka, tetapi jangan berlebihan. Tidak harus menggunakan lisptik berwarna terang, tetapi lebih baik memakai eyeliner yang tebal (jenis liquid, di atas kelopak mata). Jenis makeup tiap-tiap Street Fashion tidaklah sama, oleh karena itu perlu pemahaman lebih lanjut untuk masing-masing gaya tersebut.
- Rambut haruslah ditata. Seperti cewek-cewek Harajuku, potongan rambutnya biasanya pendek (gaya bob) yang disertai dengan poni (tinggi di atas alis mata) dan kucir (pendek); atau rambut panjang lurus. Selain itu, mereka biasanya mempunyai rambut yang berwarna-warni, misalnya warna pink terang ataupun warna pelangi. Tidak lupa dengan aksesoris rambut, bisa berupa pita rambut atau jepit rambut yang dipasang dalam jumlah banyak, bahkan sampai berjumlah lima/enam buah.
- Gunakanlah sepatu khusus seperti misalnya model platform (sepatu hak tinggi; alas datar; bentuknya mirip dengan sepatu bot).
- Japanese street style menggambarkan kepribadian seseorang, tidak cukup hanya dengan memadukan baju (berlapis-lapis), rambut berwarna, dan memakai makeup saja. Gaya tersebut dapat berubah-ubah seiring dengan perkembangan waktu, oleh karena itu anda perlu membaca beberapa buku/majalah fashion sebagai referensi. Bila menginginkan tampil ala Cosplay, manga dan anime dapat menjadi pilihan yang tepat untuk berkreasi. Bisa juga menambah referensi tentang fashion lewat majalah-majalah remaja untuk memadukan gaya busana Indonesia dan Jepang.
- Cobalah untuk tidak berbelanja di toko pakaian biasa atau department store. Tempat berbelanja yang tepat adalah toko/butik kecil dan toko yang menjual berbagai macam aksesoris khusus Jepang.
- Ingatlah, bahwa ada bermacam-macam street style di Jepang, seperti Ganguro, Harajuku, Lolita, Kogal, dan lainnya. Sebenarnya tidak ada aturan yang pasti untuk menjadi bagian dari street style tersebut, yang bisa dilakukan adalah mempelajarinya dengan tetap mengasah kreativitas.
- Jangan berlebihan dalam mengekspresikan diri sesuai dengan konsep street fashion. Misalnya cukup menggunakan maksimal dua lembar kaus dan lima jenis warna saja (tidak termasuk motif garis/ motif lain).
Gaya Busana Harajuku
Saat
ini Harajuku tidak hanya trend di Jepang saja, bahkan sudah menjadi
konsumsi masyarakat barat dan dunia. Sebagai contoh, artis yang
terinspirasi dengan gaya harajuku adalah penyanyi Gwen Stefani,
dan kemudian dengan cepat menjadi trend di Amerika. Padahal awalnya
harajuku muncul karena adanya dorongan para generasi muda Jepang, yang
ingin memadukan gaya fashion asli tradisional Jepang (seperti kimono dan sandal), dengan gaya modern ala barat.
Mereka membentuk komunitas yang selalu berkumpul dengan gaya fashion
yang unik di sebuah daerah pusat perbelanjaan di Tokyo, yaitu district Harajuku.
Jadi seperti apa gaya Harajuku yang sebenarnya? Bahkan di daerah asalnya saja (Harajuku district), gaya harajuku selalu mengalami perubahan dan evolusi yang cepat.
Kenapa? Karena Harajuku adalah gaya fashion jalanan (street fashion)
yang begitu bebas dan natural , sehingga sulit kalau dicari
definisinya dengan pasti. Namun mesti tidak ada suatu patokan yang
pasti, berikut adalah tips yang dapat membantu anda untuk tampil
dengan gaya Harajuku:
1. Lakukan Kombinasi Fashion Yang Berbeda-beda, Baik iIu Matching Ataupun Tidak Matching
Harajuku
identik dengan kombinasi style, warna, dan pola yang saling
bertubrukan. Misalnya: kombinasi mantel hitam dengan rok pink, atau
bahkan pakaian punk rock dikombinasi dengan seragam sekolah. Anda bebas
melakukan apa saja yang anda suka, namun bukan berarti bisa
melakukannya secara serampangan atau asal-asalan, karena dalam harajuku
anda harus mampu menunjukkan image yang kuat tentang diri anda.
Anda harus kreatif dan berpikir di luar kotak dalam mengkombinasikan
fashion. Untuk mengasah feeling anda, sebaiknya selalu update dengan
perkembangan harajuku di daerah asalnya, Harajuku District.
Beruntunglah karena saat ini tidak perlu jauh-jauh datang langsung ke
Jepang, karena anda bisa menghemat waktu dan biaya dengan browsing
secara online
2. Kenali Dulu Berbagai Jenis Variasi Gaya Harajuku
Sangatlah tidak mungkin anda dapat tampil dengan gaya harajuku bila belum mengetahui aliran-aliran dalam harajuku berikut ini:
Gothic Lolita,
ini adalah gaya klasik harajuku. Cirinya adalah mengenakan busana
campuran antara gothic, feminime, dan elegant. Penampilan gaya Gothic
Lolita ini mirip dengan boneka Victoria.
Visual Kei,
ini adalah ciri dari japanese rock (fashion ala punk, gothic, sampai
heavy metal) dengan model rambut eksentrik, dan dipadu dengan berbagai
aksesoris, make up, dan tindik (konsultasi dengan orang tua anda
mengenai tindik).
Cosplay, ini adalah gaya busana yang terinspirasi dari tokoh game, tokoh anime, atau tokoh kartun favorit anda.
Decora style,
yaitu style dengan perpaduan warna yang ngejreng, flamboyant, dengan
berbagai pernik aksesoris dari kepala sampai ujung kaki. Bahkan saking
banyaknya aksesoris yang dipakai, setiap saat bergerak, semua
aksesoris tersebut akan berbunyi secara bersamaan.
Kawaii,
artinya adalah cute, ini merupakan gaya anak-anak yang riang atau
ceria. Anda bisa mengambil inspirasi dari tokoh anime, mainan,
warna-warna pastel dan sebagainya.
Ganguro,
cirinya adalah fashion dengan warna-warna cerah, rok mini, gelang,
kalung, lipstick dengan waran putih, eye shadow, dan rambut yang di
bleaching dengan warna abu, silver, atau orange.
Wamono, yaitu gaya memadukan antara busana barat dengan gaya tradisional jepang.
3. Cobalah Bereksperimen Dengan Busana Yang Berlapis
Salah
satu keunggulan dari gaya harajuku adalah layering atau pakaian yang
berlapis-lapis. Sweater, rompi, jacket, blus, gaun, legging, dan yang
lainnya. Pemakaian busana yang berlapis atau yang memberi kesan
berlapis (misalnya busana dengan model berkerut) akan memberikan banyak
pilihan dalam gaya berfashion anda.
4. Desain Sendiri Model Pakaian Anda
Mendesain
sendiri adalah gaya yang popular dalam harajuku. Bongkar lemari
pakaian anda. Kumpulkan pakaian yang sudah lama tidak anda kenakan.
Lalu kreasikan, misalnya: rok motif bunga bisa ditambah dengan pita
atau bahkan dengan sesuatu yang ganjil, misalnya diberi lipatan pada
sudut tertentu.Bahkan gaun hitam polos yang membosankan pun bisa anda
ubah menjadi lebih menyenangkan. Caranya? Ambil gunting, lalu desain
sendiri sesuai keinginan anda!
5. Gunakan Aksesoris Yang Bersemangat
Gunakan
aksesoris yang menarik perhatian seperti perhiasan, anting, dasi,
aksesoris rambut, ikat pinggang, sarung tangan, kaos kaki, dan apapun
yang dapat membumbui penampilan anda. Biasanya aksesoris tersebut
berwarna ngejreng dan tidak perlu matching dengan busana anda. Apalagi
dengan gaya decora , lonceng yang dapat berbunyi pun dapat digunakan
sebagai aksesoris.
6. Menggunakan Make Up Dan Gaya Rambut Yang “Liar”
Gaya harajuku tidak hanya tentang cara berpakaian, kuncir rambut termasuk gaya yang popular disamping rambut yang berwarna warni. Make up pun dibuat lebih kreatif, bahkan gaya make up seperti bermain theater pun bisa menjadi hal baru yang menyenangkan.
7. Gunakan Apapun Yang Terlihat Bagus Untuk Anda
Gaya
harajuku bukan hanya melulu perwujudan protes terhadap gaya fashion
saat ini (seperti yang dilakukan gaya punk harajuku), tetapi lebih
daripada itu, yaitu bagaimana semuanya tampak indah dikenakan oleh anda.
Jika menurut anda stocking corak pelangi atau polka dot cocok
dikombinasikan dengan pakaian wol kotak-kotak, maka lakukan lah dengan
cara anda!
8. Tersenyum lah dan katakana “chiizu” (cheez dalam bahasa inggris)
Jika
anda mengenakan di luar daerah Harajuku District, tentu akan
mengundang perhatian orang-orang yang tidak pernah mengenal gaya
harajuku. Meskipun perhatian tersebut tampak tidak positif, tetaplah
tersenyum dengan anggun, tegakkan kepala anda, jadilah diri sendiri,
dan tetaplah bangga dengan apa yang anda kenakan. Namun bila anda mendapat tanggapan positif, bertanya-tanya pada anda, bahkan ingin berfoto bersama anda. Selamat! Anda sukses dengan gaya harajuku anda.
Lalu bagaimana dengan gaya harajuku di Indonesia? Bukan berarti anda harus mengikuti 100% tips di atas.
Bisa saja anda menjadikan ini sebagai ide tambahan untuk gaya busana
anda, dengan mengambil sebagian unsur harajuku. Ingat! Bahkan di
Jepang pun, kebanyakan dari para pria dan wanita hanya berpakaian
harajuku ketika mereka berkumpul di saat weekend, dan di hari biasa
mereka kembali dalam gaya busana yang normal. Yang penting mereka
menemukan cara untuk have fun! Kecuali kalau anda termasuk orang yang
sangat PD dan ingin selalu tampil beda. Semoga tips tentang gaya
harajuku tersebut dapat memberi inspirasi bahkan memberi dimensi baru dalam gaya berfashion anda.
From : Taufik Akbar & Japan Fashion
No comments:
Post a Comment